Kemenag Paser

Pengawas Madrasah Laksanakan Monitoring ANBK di MAN IC Paser

ANBK di MAN IC Paser Tahun 2023.
ANBK di MAN IC Paser Tahun 2023.

Paser (Seksi Penmad) – Pengawas Madrasah jenjang MA Drs. Nursusanto melaksanakan montoring kegiatan ANBK di MAN IC Paser pada hari Selasa (29/08) di Gedung Lab Terpadu. Dalam kunjungannya tersebut, Pengawas Madrasah memiliki peran sentral untuk memastikan kelancaran ujian nasional.

 

Saat dikonfirmasi, Drs. Nursusanto mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan mutu peserta didik dalam literasi.

 

“Hal ini untuk memastikan kesiapan tempat dan sarpras lainnya berjalan dengan baik,” ujarnya.

 

“Tentu harapannya nanti terdapat pemetaan tingkat literasi siswa pada kondisi apa. Kemudian akan di tindak lanjuti oleh para Guru untuk melakukan Bimtek untuk menunjang potensi yang kurang dari peserta didik,” kata beliau saat ditemui di Ruang Kerjanya.

 

Nursusanto juga melakukan pengecekan persiapan teknis, memastikan pengawas yang bertugas selama ujian, pemantauan waktu pelaksanakaan hingga nanti menerima laporan hasil pelaksanaan ANBK dari panitia.

 

ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) sendiri dilaksanakan untuk bisa meningkatkan skor PISA (Programme for International Student Asessment) yang merupakan tolok ukur capaian pendidikan di Indonesia.

 

Secara periodik, PISA di selenggarakan setiap 3 tahun sekali. Terakhir rilis pada tahun 2018, kemudian akibat pandemi Covid-19 yang seharusnya dilaksanakan pada 2021 diundur dan pengumuman tahun 2023.

 

Sebagai informasi, hasil survei PISA 2018 telah mengumumkan peringkat Indonesia berada pada posisi ke-74, menempatkannya sebagai salah satu negara dengan prestasi pendidikan yang masih memerlukan peningkatan. Hasil ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat keenam dari bawah dalam peringkat global.

 

Dalam aspek kemampuan membaca, siswa Indonesia mendapatkan skor 371, menempatkannya pada peringkat 74 dari seluruh negara yang berpartisipasi. Demikian pula, dalam bidang Matematika, kemampuan siswa Indonesia diberi skor 379, menjadikannya berada di peringkat 73. Sementara itu, dalam bidang sains, skor 396 yang diraih siswa Indonesia menjadikannya berada di peringkat 71.

 

Hasil ini menegaskan perlunya perhatian lebih dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Prestasi yang belum optimal dalam bidang membaca, Matematika, dan sains menjadi panggilan bagi semua pemangku kepentingan pendidikan untuk mengambil tindakan konkret guna memperbaiki mutu pendidikan dan mempersiapkan siswa Indonesia menghadapi tantangan global di masa depan. (agy)