Paser (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paser mengikuti kegiatan Exit Meeting Penilaian Pendahuluan Calon Pilot Project Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2022 yang diselenggarakan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, pada Rabu (9/2) siang.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting tersebut, diikuti oleh pegawai perwakilan setiap Tim Area Kerja bertempat di Geduang Aula Kantor Kemenag Paser. Sementara Kakan Kemenag Paser, H. Maslekhan turut mengikuti seluruh rangkaian kegiatan meski sedang bertugas diluar daerah.
Dalam pelaksanaannya, terlebih dahulu Kabiro Ortala Sekjen Kemenag RI Akhmad Lutfi menyampaikan laporan bahwa terdapat 59 Satker dari total 129 Satker yang dinyatakan memenuhi syarat Penilaian Pendaahuluan Calon Pilot Project WBK Tahun 2022.
“Perlu kami sampaikan bahwa terdapat 59 Satker dari seluruh Satker yang berjumlah 129 Satker yang mengikuti penilaian pendahuluan dinyatakan berhasil dan memenuhi syarat untuk masuk pada penilaian selanjutnya,” ungkap Lutfi memalui layar steaming.
Kantor Kemenag Paser sendiri, dalam keikutsertaannya belum berhasil memenuhi syarat dalam penilaian pendahuluan tersebut. Hal tersebut diketahui setelah dibacakannya 59 Satker yang berhasil memenuhi seluruh eviden penilaian pendahuluan oleh Tim Penilai Internal (TPI) Sekjen Kemenag RI.
Menanggapi hal tersebut, secara terpisah Kakan Kemenag Paser berpesan agar seluruh pegawai yang gabung dalam Tim Area Kerja, tidak berkecil hati dan terus dapat bersemangat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
“Dalam penilaian tersebut kita sejatinya tidak gagal, hanya saja belum berhasil. Karena itu para pegawai Tim Area Kerja tidak perlu berkecil hati. Namun tetap bersemangatlah dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehingga dapat maksimal dalam mempersiapkan keikutsertaan selanjutnya,” ucap H. Maslekhan.
Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa keikutsertaan Kantor Kemenag Paser dalam Penilaian Pendaahuluan Calon Pilot Project WBK Tahun 2022 ini, dapat dijadikan pelajaran dan pengalaman dalam mempersiapkan penilaian pada tahun berjalan. “Semangat tidak boleh turun. Jadikan ini sebagai pelajaran sekaligus pengalaman sehingga nantinya dapat lebih maksimal mempersiapkan seluruh eviden penilaian pada tahun berjalan,” tambahnya.
Meskipun belum berhasil, kekecewaan tersebut dapat sedikit terobati dengan suksesnya Kanwil Kemenag Prov. Kaltim menempati peringkat 42 dari 59 Satker yang memenuhi syarat. Dengan demikian, Kanwil Kemenag Prov. Kaltim menjadi satu-satunya Satker asal Provinsi Kalimantan Timur yang berhasil lolos dalam penilaian pendahuluan Zona Integritas tersebut. (bas)
